Bunga Kecombrang – Taksonomi, Morfologi, Faedah & Cara Tanam


Bunga Kecombrang – Tumbuhan berbunga manis asal Indonesia ini ialah salah satu bahan sayuran yang dipakai mulai dari koki kelas setempat seperti ibu-ibu rumah tangga, sampai koki kelas dunia. Bunga yang sejatinya menjadi penghias taman, halaman atau ruangan ini mempunyai bentuk, warna dan aroma yang memberi efek relaksasi, sekaligus mampu dimanfaatkan untuk rempah dan bahan konsumsi.





Kecombrang memiliki nama istilah lain, seperti kantan atau honje. Kecombrang ialah flora rempah yang tumbuh secara tahunan, berupa terna yang menciptakan bunga, buah dan biji, serta bermanfaat sebagai materi sayuran.






Taksonomi Kecombrang





Klasifikasi bunga kecombrang secara ilmiah yaitu selaku berikut:





KingdomPlantae
Sub KingdomTracheobionta
Super DivisiSpermatophyta
DivisiMagnoliophyta
KelasLiliopsida
Sub Kelas Commelinidae
OrdoZingiberales
FamiliZingiberaceae
GenusEtlingera
SpesiesEtlingera elatior (Jack)




Asal, Sebaran & Habitat





Bunga kecombrang adalah flora asal Indonesia dan sekitarnya. Tanaman semak ini nyaris mampu ditemukan diseluruh wilayah di Indonesia dengan nama yang beragam.





Beberapa tempat di Indonesia mengenal bunga kecombrang dengan banyak sekali nama lokal, seperti:





  • Kincung di Medan
  • Bunga Rias di Tapanuli Utara
  • Asam Cekala di Tanah Karo
  • Kumbang Sekala di Lampung
  • Sambuang di Minangkabau
  • Lucu di Banyuwangi
  • Kecicang di Bali (batang muda disebut bongkot)




Masyarakat Melayu juga mengenalnya dengan sebutan Siantan, sedangkan orang-orang Thailand memberinya nama daalaa.





Morfologi





Kecombrang ialah jenis flora semak yang dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter (ada pula yang hingga 5 meter), berbatang semu, tegak, berpelepah seperti tanaman pisang-pisangan, membentuk rimpang dan warnanya hijau.





tanaman kecombrang




Daun kecombrang merupakan daun tunggal, lanset, pada ujung dan pangkal runcing namun rata, panjang daun sekitar 20 sampai 30 cm dan lebarnya 5 sampai 15 cm dengan pertulangan daun menyirip dan berwarna hijau. Umumnya daun kecombrang berjumlah 15 sampai 30 helai yang tersusun dalam dua baris, berkembang berseling pada batang semu.





Bunga kecombrang yakni bunga majemuk berbentuk bonggol, berupa gasing dengan panjang tangkai antara 40 sampai 80 cm. Panjang benang sari sekitar 7,5 cm dengan warna kuning. Putik kecombrang berukuran kecil dan berwarna putih. Mahkota bunga bertaju, berbulu jarang dengan warna merah jambu.





Tumbuhan kecombrang menciptakan biji berupa kotak atau bulat telur dengan warna putih atau merah jambu. Buahnya berskala kecil, tumbuh berjejalan, berwarna hijau ketika muda dan berubah menjadi merah kecokelatan dikala masak serta rasanya masam. Sedangkan metode perakaran kecombrang berbentuk serabut dengan warna kuning gelap.





Manfaat Kecombrang





Dalam tradisi masyarakat nusantara, bunga honje atau kecombrang menjadi materi gabungan atau penyedap banyak sekali masakan. Hampir seluruh daerah di Indonesia memakai bunga combrang selaku aksesori makanan khas masing-masing tempat.





pecel




Bunga tanaman kecombrang mengandung mineral penting bagi tubuh, yakni magnesium, kalsium, zat fosfor, zat besi, potassium, dan zinc. Serta mengandung nutrisi gizi dan non gizi meliputi protein,lemak, karbohidrat, energi, dan serat. Selain itu, bunga honje juga mengandung senyawa saponin, flavonida, tannin, p0lifenol, dan triterpenoid.





Di Jawa Barat bunga kecombrang muda menjadi sajian lalapan segar atau dapat pula direbus dan disantap bareng sambal khas Sunda. Di Banyumas kecombrang dipakai untuk sayuran pecel, sedangkan di Pekalongan kecombrang dihidangkan dalam sajian urap diaduk nangka muda.





Di Bali, batang muda kecombrang yang disebut bongkot lazimnya diiris garang, dan dicincang selaku campuran sambal matah.





Kuliner Tanah Karo menggunakan kecombrang untuk bahan sayuran dan bunganya yang bacin dimanfaatkan untuk menghilangkan anyir amis ikan. Sedangkan di Sulawesi Selatan, kecombrang yang disebut bunga patikala disajikan dengan masakan ikan.





Tunas muda kecombrang juga berguna untuk kesehatan, alasannya dapat menjadi obat pereda masuk angin dan penurun panas. Selain itu, buah kecombrang mampu pula dimanfaatkan untuk campuran masakan. Buah ini mempunyai harga yang cukup mahal, sekitar Rp 35.000 hingga Rp 60.0000 untuk kemasan 0,5 kg sampai 1 kg.





Bunga kecombrang mampu gampang dibeli di pasar tradisional. Di pedesaan bunga ini masih banyak berkembang liar atau sengaja ditanam di kebun atau halaman rumah.





Cara Menanam Kecombrang





Bagi yang ingin menanam bunga kecombrang di halaman rumah, cara-cara berikut ini mampu menjadi pola, ialah:





kecombrang




1. Bibit Kecombrang





Bibit tanaman kecombrang dapat diperoleh dari stek batang. Teknik stek dipilih karena menciptakan sifat sama seperti indukan, mudah dan cepat. Pertama adalah pilih batang kecombrang yang agak tua lalu potong menggunakan pisau tajam. Biarkan batang beberapa ketika sampai getah mengering, setelah itu rendam batang stek selama satu ahad sampai berkembang bulu-bulu akar halus.





2. Cara Tanam





Kita dapat menggunakan polybag sebagai media tanam pembesaran. Gunakan campuran tanah dan pupuk kompos atau kandang supaya kandungan komponen hara media tanam tinggi.





Buatlah lubang sebesar batang kecombrang yang sudah disiapkan dengan kedalaman sekitar 5 sampai 10 cm. Masukkan bibit kecombrang hingga seluruh akar halus tertutup tanah. Letakkan tanaman di tempat teduh dan lakukan penyiraman rutin. Setelah beberapa minggu dan dirasa tanaman sudah cukup besar lengan berkuasa, maka dapat dipindah ke media tanam yang lebih luas seperti pekarangan rumah.





3. Perawatan





Kecombrang yaitu tumbuhan semak sehingga tidak butuhperawatan khusus. Kita cukup melakukan penyiraman 1 atau 2 hari sekali tergantung cuaca. Agar tumbuh subur, tunjangan pupuk juga mampu dilakukan setiap 1 bulan sekali.





4. Panen Kecombrang





Jika bunga-bunga kecombrang telah mulai berkembang, maka kita mampu memanennya untuk dijadikan bahan masakan maupun obat tradisional. Budidaya kecombrang dalam skala besar juga menunjukkan prospek bisnis yang cerah, karena kita dapat menjualnya ke pasar tradisional.


Comments

Popular posts from this blog

Bunga Saffron – Taksonomi, Morfologi, Sejarah, 11 Faedah & Harga

coloring pages adults halloween Crafts,actvities and worksheets for preschool,toddler and kindergarten

Pengertian Elastisitas Permintaan